Selasa, 30 Maret 2010

Cinta Butuh Pengorbanan

Apakah cinta butuh pengorbanan?

Pernahkah, sekali dalam hidup, saat sedang merasa mencinta, dan akhirnya kita merasa dunia itu sempurna dalam cinta itu? Tidak kawan, sama sekali tidak benar.

Dunia tidak sempurna, demikian halnya dengan mencinta. Tidak pernah bisa kita sempurna dalam mencintai dan dicintai. Tidak bisa kita benar-benar seutuh dan sepenuhnya mencintai seseorang. Dan tidak pernah juga kita seutuh dan sepenuhnya dicintai orang lain.

Hasrat, keinginan, dan kepuasan. Hal-hal seperti ini lah yang tidak pernah membuat kita sempurna. Kita punya seribu keinginan untuk dilakukan pasangan kita agar kita bisa mencintainya. Tapi kita punya seribu kelemahan yang membuat kita tidak bisa dicintai pasangan kita seutuhnya. Karena baik kita maupun pasangan kita, masing-masing punya seribu keinginan satu sama lain, yang tentu saja tidak pernah bisa dilaksanakan seluruhnya.

Hingga pada akhirnya hanya sebagian yang mampu dipenuhi oleh pasangan kita dari seribu keinginan tersebut.

Lalu, bagaimana supaya cinta bisa sempurna? Hanya dengan pengorbanan. Hanya itulah satu-satunya cara, agar kita mau mengorbankan sisa keinginan kita yang tidak mampu dipenuhi oleh pasangan kita, dan mengurangi dari seluruh seribu keinginan tadi. Hingga pada akhirnya, dengan pengorbanan itulah, cinta menjadi sempurna. Keiginan dan kepuasan itu pun akhirnya disempurnakan.

Ibarat 2 orang saling berjauhan dan berjalan dalam kegelapan dengan ditemani sebatang lilin kecil menyala, ingin saling bertemu. Namun karena jarak yang terlalu jauh, maka lilin tersebut akan habis ditengah jalan sebelum sang pangeran bertemu putrinya. Satu-satunya cara hanyalah dengan mengorbankan keinginan untuk didatangi, dan bersama-sama berjalan saling menyambut, hingga akhirnya sang pangeran dan putri bertemu ditengah-tengah dengan sisa lilin yang masih cukup banyak untuk menerangi mereka selama beberapa saat.

Banyak hal yang dapat dikorbankan dalam mencinta. Mengorbankan ego, emosi, ketidak sabaran, keinginan bermalasan, dan banyak hal lainnya. Pada awalnya sakit memang. Namun sebagai mana 2 orang yang berjalan dalam gelap, pada akhirnya kebahagiaan lah yang menanti mereka

Maka benar, Cinta memang butuh pengorbanan. Tapi pengorbanan itu layak dan pantas dilakukan untuk mencapai kondisi ideal bersama. Berkorbanlah demi cintamu, wahai para pejuang cinta.


sumber : bahteracinta.com

1 komentar:

Anonim mengatakan...

membaca seluruh blog, cukup bagus